Tugas
Softkill ke - 1
Judul : Kepribadian Mental #
Nama : Muhammad Fahmi Aulia Rahman
Kelas : 2PA16
NPM : 15513890
Kesehatan
Mental
1.
Psikoanalisa
•
Manusia pada dasarnya ditentukan oleh energi psikis dan pengalaman-pengalaman
dini
•
Manusia sebagai homo valens dengan berbagai dorongan dan keinginan
•
Motif-motif dan konflik tak sadar adalah sentral dalam tingkah laku sekarang
•
Manusia didorong oleh dorongan seksual agresif
•
Perkembangan dini penting karena masalah-masalah kepribadian berakar pada
konflik-konflik masa kanak-kanak yang direpresi.
Dalam
aliran Psikoanalisa ini bisa dibilang manusia adalah korban tekanan biologis
dan konflik masa kanak-kanak. Aliran ini melihat dari sisi negative individu,
alam bawah sadar (id,ego,superego, mimpi dan masa lalu.
2.
Behaviorisme
•
Mementingkan faktor lingkungan
•
Menekankan pada faktor bagian
•
Menekankan pada tingkah laku yang nampak dengan mempergunakan metode obyektif.
•
Sifatnya mekanis
•
Mementingkan masa lalu
manusia
diperlukan sebagai mesin, layaknya alat pengatur panas yang mengatur semuanya.
Aliran ini menganggap manusia yang memberikan respons positif yang berasal dari
luar. Dalam aliran ini manusia dianggap tidak memiliki sikap diri sendiri. Dan
ciri-cirinya yaitu : tersusun baik, teratur dan ditentukan sebelumnya, dengan
banyak spontanitas, kegembiraan hidup dan krativitas.
3.
Humanistik
A.
Allport
Beliau
lebih optimis tentang kodrat manusia dan ia memperlihatkan keharuan yang luar
biasa terhadap manusia. Sifat-sifat tampak bersumber pada anak-anaknya. Orang
tuanya menekankan kerja keras dan kesalihan, dan mereka membentuknya dengan
kerja keras dan kasih sayang. Semangat peri kemanusian di tanamkan pada
keluarga mereka dan Allport yang masih muda dituntut untuk mendapatkan jawaban
atas pertanyaan-pertanyaan dalam masalah-masalah kehidupan.
Teori-teori
yang dikembangkan oleh Allport banyak direduksi dari pengalaman pribadinya,
seperti pandangannya tentang teori kodrat kepribadian. Allport menggambarkan
kodrat manusia terdiri dari beberapa komponen dasar seperti pandangan yang
positif, penuh harapan dan menyanjung-nyanjung. Disinilah letak perbedaan
pandangan antara Frued dan Allport, dia tidak percaya bahwa orang-orang yang
matang dan sehat dikontrol dan dikuasai oleh pikiran-pikiran bawah sadar,
kekuatan yang tidak dapat dilihat dan dipengaruhi.
Allport
percaya bahwa kekuatan-kekuatan tak sadar itu merupakan pengaruh yang penting
pada tingkah laku orang-orang yang neuritis. Akan tetapi individu yang sehat
yang berfungsi pada tingkat rasional dan sadar, menyadari sepenuhnya
kekuatan-kekuatan yang membimbing mereka dan dapat mengontrol kekuatan-kekuatan
itu juga.
Allport
berpendapat bahwa sebagian dari kepribadian manusia hanya sedikit yang besar
dari dorongan yang sehat. Organisme perlu mempertahankan suatu tingkat kepuasan
tertentu untuk mendorong unsur biologis terhadap makanan, air, seks,dan tidur.
Apabila orang itu sehat, maka ia membutuhkan makananan dan istirahat.
Selanjutnya apabila orang itu sakit maka ia akan membutuhakan aktivitas yang
baru dan mulai mengerjakan suatu kegemaran. Membaca sebuah buku yang
membangkitkan semangat, dan melakukan aktivitas-aktivitas yang lain.
Istilah
proprium dapat didefinisikan dengan memikirkan bentuk sifat “propriate” seperti
dalam kata “appropriate”. Proprium menunjukkan sesuatu yang dimilki seseorang
atau unik bagi seseorang. Itu berarti bahwa proprium (self) terdiri dari
hal-hal atau proses-proses yang penting dan bersifat pribadi bagi seorang individu,
segi-segi yang menentukan seseorang sebagai diri yang unik. Allport menyebutnya
“saya sebagaimana dirasakan dan diketahui”. Intilah inilah yang kemudian
membedakan konsep Allport dengan konsep-konsep lainnya.
Proprium
ini berkembang dari masa bayi sampai masa adolesens melalui tujuh tingkat
“diri”. Apabila semua perkembangan telah muncul sepenuhnya, maka segi-segi
tersebut dipersatukan dalam satu konsep yaitu proprium. Jadi proprium adalah
susunan dari tujuh tingkat “diri”. Dan munculnya proprium merupakan satu
persyaratan untuk suatu kepribadian yang sehat. Ketujuh tingkata proprium
tersebut antara lain :
Proprium
diri jasmaniah
Terjadi
secara berangsur-angsur, dengan makin bertambah kompleksnya belajar dan
pengalaman-pengalaman perceptual, maka berkembanglah suatu perbedaan yang kabur
antara sesuatu yang ada “dalam saya” dan hal-hal lain ‘diluar lainnya’. Ketika
bayi menyentuh, melihat, mendengar dirinya, orang-orang disekitarnya dan
benda-benda, perbedaan ini menjadi jelas. Kira-kira pada usia 15 bulan
munculnya tingkat pertama perkembangan proprium. Kesadaran akan “saya
jasmaniah” tersebut Allport menyebutnya “jangkar abadi untuk kesadaran diri
kita”.
Identitas
diri
Pada
tingkatan kedua ini seseorang mulai sadar akan identitasnya yang berlangsung
terus sebagai seorang yang terpisah. Allport berpendapat bahwa segi yang sangat
penting dalam identitas diri adalah nama orang. Nama itu menjadi lambang dari
kehidupan seseorang yang mengenal dirinya dan membedakannya dari semua diri
yang lain di dunia.
Harga
diri
Merupakan
tingkat ketiga dari perkembangan proprium, yang menyangkut perasaan bangga dari
diri anak sebagai suatu hasil dari belajar mengerjakan benda-benda atas
usahanya sendiri. Allport percaya bahwa hal ini merupakan suatu tingkat
perkembangan yang menentukan; apabila orang tua menghalangi kebutuhan anak
untuk menyelidiki maka perasaan harga diri yang timbul dapat dirusakkan. Akibat
timbul dari peraaan dihina dan marah. Inti munculnya harga diri ialah kebutuhan
akan otonomi.
Perluasan
diri (self extention)
Pada
tingkatan ini anak mulai mempelajari arti dan nilai dari milik seperti
terungkap dalam kata yang bagus sekali “kepunyaanku”. Dan ini adalah permulaan
dari kemampuan orang untuk memperpanjang dan memperluas dirinya, untuk
memasukkan tidak hanya benda-benda tetapi juga abstraksi-abstraksi, nilai-nilai
dan kepercayaan-kepercayaan.
Gambaran
diri
Berkembang
pada tingkat selanjutnya. Hal ini menunjukkan bagaimana seseorang melihat
dirinya dan pendapatnya tentang dirinya.
Diri
sebagai pelaku rasional
Pada
tingkatan ini aturan-aturan dan harapan-harapan baru dipelajari dari guru dan
teman-teman sekolah serta hal yang lebih penting ialah diberikannya
aktivitas-aktivitas dan tantangan-tantangan intelektual. Anak belajar dapat
memecahkan masalah dengan mengunakan proses-proses yang logis dan rasional.
Perjuangan
proprium (propriate striving)
Tingkat
ini merupaka tingkat terakhir dalam perkembangan diri - timbul. Allport percaya
bahwa masa adolesensi merupakan suatu masa yang sangat menentukan. Segi yang sangat
penting dari pencarian identitas adalah definisi suatu tujuan hidup.
Kemempuan
menghindari reaksi berlebihan terhadap masalah (Emotional security).
Masalah
disini adalah masalah yang menyinggung drives spesifik (misalnya, menerima
dorongan seks, memuaskan sebaik mungkin, tidak menghalangi tetapi juga tidak
membiarkan bebas) dan mentoleransi frustasi, perasaan seimbang.
Realistic
perceptions, skill, assignments, kemampuan memandang orang, obyek dan situasi
seperti apa adanya, kemampuan dan minat memecahkan masalah , memiliki
keterampilan yang cukup untuk menyelesaikan tugas yang dipilihnya, dapat
memenuhi kebutuhan ekonomi kehidupan tanpa rasa panic, rendah diri, atau
tingkah laku destruksi diri lainnya.
B.
Carl Rogers
Self
adalah apa yang manusia rasakan didalam dirinya. Didalam self terdapat 2 bagian
yaitu, ideal self dan relity self. Ideal self adalah diri yang diharapkan
individu, sedangkan reality self adalah kenyataan yang ada pada diri individual
keadaan apa adanya pada diri individu. Kesulitan akan timbul bila tidak terjadi
ketidaksesuaian antara persepsi tentang diri dengan ideal selfnya (kesenjangan
antara harapan dan realita). Individual yang sehat adalah individu yang jarak
reality self dan ideal self tidak terlalu jauh.
Self
merupakan satu-satunya struktur kepribadian yang sebenarnya. Dengan kata lain
self terbentuk melalui deferiensiasi medan fenomena dan melalui introjeksi
nilai-nilai orang tertentu serta dari distorsi pengalaman. Self bersifat
integral dan konsisten. Pengalaman yang tidak sesuai dengan struktur self
dianggap ancaman dan self dapat berubah sebagai akibat kematangan biologik dan
belajar. Konsep self menggambarkan konsepsi mengenai dirinya sendiri, ciri-ciri
yang dianggapnya menjadi bagian dari dirinya. Misalnya, orang mungkin memandang
dirinya sebagai; “saya cerdas, menyenangkan, jujur, baik hari, dan menarik”.
Alwisol (2006: 322)
Peranan
Positive Regard dalam kepribadian individu?
Peranan
positif regard adalah sebagai suatu kebutuhan yang memaksa dan menyerap,
dimiliki oleh semua manusia; setiap anak terdorong untuk mencari positive
regard. Setiap manusia memiliki kebutuhan dasar akan kehangatan, penghargaan,
penerimaan, pengagungan, dan cinta dari orang lain. Kebutuhan ini disebut need
for positive regard, yang terbagi lagi menjadi 2 yaitu conditional positive
regard (bersyarat) dan unconditional positive regard (tak bersyarat).
Lima
sifat khas orang yang berfungsi sepenuhnya (fully human being):
Keterbukaan
pada pengalaman
Orang
yang berfungsi sepenuhnya adalah orang yang menerima semua pengalaman dengan
fleksibel sehingga selalu timbul persepsi baru. Dengan demikian ia akan
mengalami banyak emosi (emosional) baik yang positip maupun negatip.
Kehidupan
Eksistensial
Kualitas
dari kehidupan eksistensial dimana orang terbuka terhadap pengalamannya
sehingga ia selalu menemukan sesuatu yang baru, dan selalu berubah dan
cenderung menyesuaikan diri sebagai respons atas pengalaman selanjutnya.
Kepercayaan
terhadap organisme orang sendiri, Pengalaman akan menjadi hidup ketika seseorang
membuka diri terhadap pengalaman itu sendiri. Dengan begitu ia akan bertingkah
laku menurut apa yang dirasanya benar (timbul seketika dan intuitif) sehingga
ia dapat mempertimbangkan setiap segi dari suatu situasi dengan sangat baik.
Kelemahan
atau kekurangan pandangan Rogers terletak pada perhatiannya yang semata -mata
melihat kehidupan diri sendiri dan bukan pada bantuan untuk pertumbuhan serta
perkembangan orang lain. Rogers berpandangan bahwa orang yang berfungsi
sepenuhnya tampaknya merupakan pusat dari dunia, bukan seorang partisipan yang
berinteraksi dan bertanggung jawab di dalamnya.
C.
Abraham Maslow
Beliau
dapat dipandang sebagai bapak dari Psikologi Humanistik ini. Gerakan ini merasa
tidak puas terhadap Psikologi behavioristik dan Psikoanalisis.
Menurut
Maslow Psikologi harus lebih manusiawi, yaitu lebih memusatkan perhatiannya
pada masalah-masalah kemanusiaan. Psikologi harus mempelajari kedalaman sifat
manusia, selain mempelajari yang Nampak, juga mempelajari erilaku yang tidak
Nampak. Mempelajari ketidak sadaran sekaligus mempelajari kesadaran.
Introspeksi sebagai suatu metoda penelitian yang telah disingkirikan, harus
dikembalikan lagi sebagai metoda penelitian psikologi.
Ada
empat cirri psikologi yang berorientasi Humanistik, yaitu:
1.
Memusatkan perhatian pada person mengalami, dan karenanya berfokus pada
pengalaman sebagai fenomena primer dalam mempelajari manusia.
2.
Member tekanan pada kualitas-kualitas yang khas manusia, seperti kreativitas,
akutalisasi diri, sebagai lawan pandang tentang manusia yang mekanistis dan
reduksionistis.
3.
Menyadarkan diri pada kebermaknaan dalam memilih masalah-masalah yang akan
dipelajari dan prosedur-prosedur penelitian yang akan digunakan.
4.
Memberikan perhatian penuh dan meletakkan nilai yang tinggi pada kemuliaan dan
martabat manusia serta tertarik pada perkembangan potensi yang inheren pada
setiap individu. Selain Maslow sebagai tokoh dalam Psikologi Humanistik, juga
Carl Rogers, yang terkenal dengan client-centered therapy.
Selanjutnya
konsep yang menjadikan teori aliran psikologi humanistik tiada duanya adalah
konsep dari tokoh aliran ini yaitu Abraham Maslow yang menyatakan “studi
tentang orang-orang yang mengaktualisasikan dirinya mutlak menjadi fondasi bagi
sebuah ilmu psokologis yang lebih semesta( Frank Goble,1993,34 )
Krtik-kritik
dari psikologis humanistik menunjukan perbedaaan dan asumsi yang berbeda dengan
aliran –aliran lain:
1.Psokologi
humanistik tidak mengagungkan metode statistik dan serba rata-rata tetapi
melihat pada yang mungkin dan harus ada.
2.Psikologis
humanistik tidak berlebihan melakukan penelitian eksperimen pada binatang
tetapi pada kodrat manusia beserta sifat-sifat manusia yang positif.
Aliran
humanistik ini lebih memandang manusia sebagai pribadi yang unik atau kreatif
dan dapat mengembangkan dirinya ke yang lebih baik lagi sesuai dengan
kemampuannya.
dan
cenderung punya pandangan yang segar tentang manusia.
D.
Eric Fromm
Kepribadian
sehat menurut Eric Fromm adalah teori yang menggunakan pendekatan sosial
psikologis dimana pemusatan perhatianya pada penguraian cara-cara dimana
struktur dan dinamika-dinamika masyarakat tertentu membentuk para anggotanya
sehingga karakter para anggota tersebut sesuai dengan nilai yang ada pada
masyarakat . Karena pada dasarnya manusia terpisah dari alam dan dari sesamanya
maka cara mempersatukan adalah melalui belajar bagaimana mencitai atau
bagaimana meemukan keamanan dengan menyelaraskan keinginannya dengan masyarakat
yang otoriter , karna manusia adalah mahluk yang memiliki kesadran pikiran akal
sehat daya akal, kesanggupan untuk mencintai , perhatian tanggung jawab
integritas bisa di lukai mengalami kesedihan sehingga apbila dalam kaitanya
manusia kurang dalam menanggapi hal yang di sebutkan tersebut maka manusia
tersebut bisa di katakan tidak sehat secara mental menurut Eric fromm .
Kebutuhan
dasar manusia menurut eric fromm :
1.
Kebutuhan akan keberhubungan kebutuhan ini adalah secara spesifik aktif dan
produktif mencintai orang lain .
2.
Kebutuhan akan trandensi mengungguli alam menjadi mahluk yang kreatif Kebutuhan
akan kemantapan ingin meiliki rasa bersahaja pada dunia dan orang lain supaya
dapat beradaptasi di dunia .
3.
Kebutuhan akan idenditas brusaha untuk memiliki rasa idenditas personal dan
keunikan guna menciptakan rasa yang terlepas dari dunia.
4.
Kebutuhan akan kerangka orientasi untukmencptakan rasa yang terlepas dari
dunia. Hal kebutuhan tersebut adalah sifat alamiah dari manusia menurut fromm
dan ini berubah saat evolusi namun manivestasi dari kebutuhan ini adalah akan
memunculkan potensi-potensi batiniah di tentukan oleh aturan-aturan sosial di
mana ia hidup dan kepribadian seseorang berkembang menurut
kesempatan-kesempatan yang di berikan kepadanya oleh masyarakat tertentu .
sumber:
Komunitas Karen White &David Roy “5 Layanan Kesehatan Mental “
Siswanto. (2007). Kesehatan
Mental. Yogyakarta : Andi Yogyakarta.
Schultz. Duane. (2011). Psikologi
Pertumbuhan Dan Model-Model
Kepribadian Sehat. Yogyakarta: kanisius.
No comments:
Post a Comment